[Kisah Sobat Rasulullah Saw] Abdurrahman Bin Auf

Abdurrahman Bin Auf



“Semoga Allah Memberkahi Harta yang Kau Berikan. Semoga Allah Memberkahi Harta yang Kau Simpan.” (Salah Satu Do’a Rasulullah Kepadanya)


Dia yaitu salah satu dari 8 orang yang pertama kali masuk ke dalam Islam. Ia juga termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga. Dia juga salah satu dari 6 orang jago syura pada hari pemilihan khalifah sehabis Umar Al Faruq.

Namanya pada masa jahiliah yaitu Abdu Amrin. Saat ia masuk Islam Rasulullah Saw memanggilnya dengan Abdurrahman. Inilah Abdurrahman bin auf ra.


***

Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah Saw masuk ke rumah Al Arqam*1), dan itu terjadi sehabis 2 hari Abu Bakar memeluk Islam.

Ia juga mencicipi penyiksaan ibarat yang dirasakan oleh kaum muslimin pada ketika itu, dan ia bisa menghadapinya dengan sabar dan teguh. Ia menyelamatkan agamanya dengan melarikan diri ke Habasyah sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muslimin lainnya.

Saat Rasul Saw diizinkan untuk berhijrah ke Madinah, Abdurrahman termasuk orang muhajirin pertama yang berhijrah lantaran Allah dan Rasul-Nya.

Saat Rasulullah Saw mengakibatkan kaum Muhajirin dan Anshar bersaudara maka Beliau mengakibatkan Abdurrahman bin Auf sebagai saudara Sa’d bin Rabi’ Al Anshary ra *2). Sa’d berkata kepada saudara barunya Abdurrahman bin Auf: “Saudaraku, saya yaitu penduduk Madinah yang paling banyak hartanya. Aku mempunyai 2 kebun, dan saya punya dua istri. Pilihlah kebun mana yang kamu sukai sehingga saya memberikannya padamu. Dan pilihlah istriku yang mana yang kamu sukai supaya saya mentalaknya untukmu!”

Abdurrahman kemudian berkata kepada saudara barunya yang berasal dari suku Anshar: “Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu. Tetapi, tunjukkan kepadaku di mana pasar!” Sa’d kemudian memperlihatkan Abdurahman, dan ia mulai berdagang sehingga mendapat laba dan ia tabung laba tersebut.

Tidak usang berselang, ia sudah sanggup mengumpulkan uang sebagai mahar pengantin dan ia pun menikah. Maka datanglah Rasulullah Saw dengan membawa minyak busuk dan Beliau berkata: “Mahyam*3), ya Abdurrahman!” Ia menjawab: “Aku menikah.” Rasul bertanya: “Mahar apa yang kamu berikan kepada istrimu?” Ia menjawab: “Emas seberat atom.” Rasul Saw bersabda: “Buatlah walimah meski hanya dengan seekor domba. Semoga Allah memberkahi hartamu!”

Abdurrahman berkata: Sepertinya dunia mendatangiku sehingga saya merasa bila saya mengangkat sebuah batu, maka saya menerka bahwa saya akan menemukan emas atau perak di bawahnya.

***

Pada tragedi Badr, Abdurrahman bin Auf berjihad dengan sungguh-sungguh di jalan Allah Swt, dan ia berhasil membunuh musuh Allah yang berjulukan Umair bin Utsman bin Ka’b At Taimy.

Pada perang Uhud, ia termasuk orang yang teguh berjuang, dan tetap tak bergeming ketika banyak orang yang lari takut kalah. Ia keluar dari perang dan pada tubuhnya terdapat lebih dari 20 luka. Sebagian dari luka tersebut amat dalam yang sanggup dimasuki tangan seseorang.

Akan tetapi jihad Abdurrahman yang dilakukan dengan jiwa lebih sedikit dengan jihadnya yang ia lakukan dengan harta.

Suatu ketika Rasulullah Saw hendak memberangkatkan sebuah pasukan. Ia bangkit dihadapan para sahabatnya dan bersabda: “Bersedekahlah kalian, alasannya yaitu saya akan mengirimkan utusan!”

Abdurrahman kemudian pulang ke rumah dan kembali lagi dengan segera. Ia berkata: “Ya Rasulullah, saya mempunyai 4000: Dua ribu saya pinjamkan kepada Tuhanku, dan dua ribu lagi saya sisakan untuk keluargaku.”

Rasulullah Saw kemudian bersabda: “Semoga Allah memberkahi harta yang kamu berikan dan semoga Ia memberkahi harta yang kamu simpan!”

***

Saat Rasul saw berniat melaksanakan perang Tabuk –perang ini yaitu perang terakhir yang Beliau lakukan dalam hidupnya- kebutuhan terhadap harta ketika itu sama dengan kebutuhan jumlah pasukan. Pasukan Romawi ketika itu berjumlah dan berbekal banyak. Padahal tahun itu di Madinah sedang paceklik. Perjalanan yang mereka lalui amat panjang. Biaya mereka sedikit. Kendaraan juga sedikit sehingga ada sekelompok mukminin tiba kepada Rasulullah Saw yang meminta Beliau untuk mengadakan kendaraan yang sanggup membawa mereka ikut serta dalam jihad. Namun Rasulullah Saw menolak undangan mereka, alasannya yaitu mereka tidak mempunyai kendaraan untuk membawa mereka ke sana. Maka mereka pun kembali dengan mata berlinang lantaran merasa murung alasannya yaitu mereka tidak mempunyai apapun juga yang bisa diinfaqkan. Mereka itu dikenal dengan orang-orang yang menangis. Dan pasukan inipun dikenal dengan pasukan ‘susah.’

Saat itu Rasulullah Saw memerintahkan mereka untuk berinfaq di jalan Allah dan memohon akhirnya kepada Allah. Maka kaum muslimin bersegera dalam menjawab seruan Rasulullah Saw, dan salah satu orang yang melaksanakan sedekah ketika itu yaitu Abdurrahman bin Auf. Ia berzakat dengan 200 awqiyah dari emas. Umar bin Khattab kemudian berkata kepada Nabi Saw: “Menurutku, Abdurrahman bin Auf telah berbuat dosa, alasannya yaitu ia tidak menyisakan apapun untuk keluarganya…” Rasulullah Saw kemudian bertanya kepada Abdurrahman bin Auf: “Apakah engkau telah menyisakan harta untuk keluargamu, ya Abdurrahman?”

Ia menjawab: “Ya. Aku telah sisakan untuk mereka lebih dari apa yang telah saya infaqkan dan lebih baik.”

Rasul bertanya: “Berapa?” Ia menjawab: “Sebanyak apa yang telah Allah dan Rasul-Nya janjikan dari rizqi, kebaikan dan balasan.”

***

Pasukan ini kemudian berangkat ke Tabuk… Di sana Allah Swt memperlihatkan Abdurrahman bin Auf kemuliaan yang belum pernah diterima oleh muslimin lainnya. Waktu shalat sudah tiba, sedang Rasulullah Saw tidak ada. Maka Abdurrahman bin Auf menjadi imam bagi kaum muslimin ketika itu. Hampir saja mereka menuntaskan raka’at pertama, maka Rasulullah Saw menyusul mereka dalam jamaah. Beliau mengikuti shalat Abdurrahman bin Auf dan berada dibelakangnya…

Apakah ada kemuliaan yang melebihi seseorang yang menjadi imam bagi pemimpin seluruh makhluk sekaligus pemimpin para Nabi, yaitu Muhammad bin Abdullah?!!

***

Setelah Rasulullah Saw kembali ke pangkuan Tuhannya, Abdurrahman bin Auf mencukupi segala kebutuhan Ummahatul Mukminin (para istri Rasulullah Saw)… Ia berangkat bersama mereka bila mereka bepergian. Berhaji, kalau mereka melaksanakan haji. Ia menciptakan pada sekudup*4) mereka kain hijau untuk berteduh yang biasa digunakan oleh orang-orang tertentu. Ia akan menemani mereka berhenti di daerah yang mereka sukai. Itulah dongeng hidup Abdurrahman bin Auf dan kepercayaan paraUmmahatul Mukminin kepadanya yang sanggup ia banggakan.

***

Kebaikan Abdurrahman terhadap kaum muslimin dan Ummahatul Mukminin bahkan membuatnya menjual tanah miliknya seharga 1000 dinar. Ia bagikan semua uang itu kepada Bani Zuhra, orang-orang faqir dari golongan Muhajirin, dan para istri Nabi Saw. Saat ia mengirimkan cuilan harta tersebut untuk Ummul Mukminin Aisyah ra. Aisyah bertanya: “Siapakah yang mengirimkan harta ini?” Ada yang menyampaikan kepadanya: “Abdurrahman bin Auf.” Kemudian Aisyah berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda: “Tidak ada orang yang bersimpati kepada kalian sehabis saya mati kecuali mereka orang-orang yang sabar.”

***

Do’a Nabi Saw dikabulkan sehingga Abdurrahman bin Auf mendapat keberkahan pada hartanya. Perdagangan Abdurrahman bin Auf terus berkembang dan bertambah. Kafilah miliknya terus-menerus pergi dan kembali ke Madinah dengan membawa gandum, tepung, minyak, pakaian, bejana, minyak busuk dan semua kebutuhan masyarakat Madinah.

***

Suatu hari datanglah kafilah Abdurrahman bin Auf ke Madinah yang terdiri dari 700 kendaraan. Ya, 700 kendaraan yang membawa makanan, barang-barang yang diperlukan oleh penduduk Madinah.

Begitu kafilah ini memasuki Madinah, maka bumi terasa bergoyang dan terdengar sorak-sorai manusia. Aisyah ra bertanya: “Ada apa ramai-ramai begini?” Ada orang yang menjawabnya: “Ini yaitu kafilah Abdurrahman bin Auf… 700 unta yang membawa, gandum, tepung dan makanan.”

Aisyah ra berkata: “Semoga Allah memberkahi harta yang telah ia berikan di dunia demi ganjaran alam abadi yang lebih besar.”

***

Sebelum unta-unta tersebut berhenti. Kabar tersebut telah hingga kepada Abdurrahman bin Auf. Begitu telinganya mendengar apa yang dikatakan Ummul Mukminin Aisyah, Abdurrahman segera menemui Aisyah dan berkata: “Saksikanlah olehmu wahai Ummul Mukminin, bahwa kafilah ini dengan seluruh isi dan petugasnya saya berikan di jalan Allah.”

***

Do’a Rasulullah Saw kepada Abdurrahman bin Auf supaya Allah berkenan memberkahi dirinya selagi hidup terus saja berlangsung, sehingga ia menjadi sahabat Rasul Saw yang paling kaya dan yang paling banyak mempunyai harta… akan tetapi Abdurrahman bin Auf mengakibatkan seluruh harta tadi demi mencari keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Ia senantiasa berinfaq dengan kedua tangannya baik yang kanan maupun kiri, dengan sembunyi ataupun terang-terangan… sebagaimana ia pernah berzakat dengan 40 ribu dirham perak, kemudian ia berzakat lagi dengan 40 ribu dinar emas. Kemudian ia berzakat lagi dengan 100 auqiyah emas. Ia juga membawa para mujahidin dengan 500 kuda yang ia berikan. Kemudian ia membekali 1500 mujahidin lainnya dengan kendaraan.

Saat Abdurrahman bin Auf menjelang wafat, ia membebaskan berbagai budak-budaknya.

Ia berpesan untuk memperlihatkan 400 dinar emas kepada Ahlu Badr yang masih hidup. Maka mereka pun mengambil sumbangan Abdurrahman ini dan jumlah mereka ketika itu mencapai 100 orang.

Ia juga berpesan untuk memperlihatkan setiap Ummul Mukminin harta yang banyak; sehingga Ummul Mukminin Aisyah ra seringkali berdo’a untuk Abdurrahman yang berbunyi: “Semoga Allah Swt memberikannya minuman dari air salsabil.”

Kemudian ia meninggalkan untuk jago warisnya harta yang barangkali tidak bisa terhitung lagi… lantaran ia mewariskan 1000 unta, 100 kuda dan 3000 domba. Istrinya berjumlah 4 orang sehingga mereka mendapat seperempat dari seperdelapan*5) yang masing-masing mereka mendapat 80 ribu.

Ia meninggalkan emas dan perak yang bertumpuk-tumpuk dan dibagikan kepada seluruh jago warisnya dengan cara memukulkannya dengan kapak sehingga tangan orang-orang yang memotongnya kelelahan. Semua itu terjadi lantaran do’a Rasulullah Saw supaya Allah berkenan memberkahi harta Abdurrahman bin Auf.

***

Akan tetapi harta yang ia miliki tidak menciptakan dirinya termakan bahkan tidak membuatnya berubah. Sehingga kebanyakan orang kalau melihat Abdurrahman bin Auf sedang bersama para budaknya, mereka tidak sanggup membedakan mana Abdurrahman dan mana para budaknya.

Suatu ketika ia sedang mendapat kuliner -padahal ketika itu ia sedang berpuasa- ia kemudian melihat orang yang membawakan kuliner tadi sambil berkata: “Mus’ab bin Umair –yang lebih baik dariku- terbunuh, kami mendapatinya tidak mempunyai apa-apa selain kain kafan yang menutupi kepalanya namun kakinya terlihat. Jika kedua kakinya ditutup, maka kepalanya akan muncul. Lalu Allah Swt membentangkan dunia kepadaku sehingga ibarat ini. Aku khawatir bila pahalaku sudah didahulukan (diberikan di dunia).” Kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu sehingga kuliner tersebut basi.

***

Beruntung sekali Abdurrahman bin Auf… Sebab Rasulullah Saw telah menjaminnya masuk ke dalam surga. Pembawa jenazahnya hingga ke peristirahatan terakhir yaitu paman Rasul Saw yang berjulukan Sa’d bin Abi Waqash. Dzu Nuraini Ustman Bin Affan juga turut mensholatkan jenazahnya. Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib turut mengiringi jenazahnya sambil berkata: “Pergilah! Engkau telah menemukan kebenarannya dan engkau telah meninggalkan tipu dayanya. Semoga Allah merahmatimu!”
*sumur
****************************************

1*) Darul Arqam yaitu sebuah rumah daerah Rasul Saw memberikan Islam. Rumah ini milik Al Arqam bin Abdi Manaf Al Makhzumy dan rumah ini disebut juga dengan Darul Islam.
2*) Sa’d bin Rabi’ bin Amr bin Abi Zuhair bin Malik Al Anshary Al Khajrajy yaitu seorang sahabat terkemuka. Dia gugur dalam perang Uhud.
3*) Kalimat berasal dari bangsa Yaman yang mengekspresikan rasa takjub.
4*) Sekudup yaitu sebuah daerah yang mempunyai kubah dan diletakkan di atas punggung unta, dikhususkan bagi wanita.
5*) Pent. Tirkah (harta warisan untuk istri bila terdapat anak yaitu seperdelapan. Karena istri ia berjumlah 4 orang, maka masing-masing mendapat seperempat dari seperdelapan cuilan mereka dari harta waris.)


Sumber https://femurku.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel