Puisi-Puisi Kuntowijoyo

Kumpulan Puisi Karya Kuntowijoyo

Sajak-sajak yang dimulai dengan bait Al-Barzanji

1.1

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Nabi yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Sesudah membuka pintu-pintu
saya keluar menuju ladang
dan di antara pohon kutemukan
senyum, danau, dan ayat Tuhan

1.2

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Muhammad yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Seperti butir salju
ruhku menggigit  rumput
menghisap putik makrifat
dan setangkai mawar

1.3

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Matahan yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Aku ingin
Meletakkan sekuntum sajak
Di makam Nabi
Supaya sejarah menjadi jinak
Dan mengirim sepasang merpati

1.4

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Purnama yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Aku jatuh cinta
lantaran matematik
mengajar manusia
lebih mulia dari malaikat
demikian kutulis musik dan puisi
dan menanti mutmainnah di sudut rumah
sambil menatap kuncup rahmat mekar di halaman

1.5

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Cahaya yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Dengan ikhlas
kutanam pohon untuk burung
yang sanggup
memuji Tuhan dengan sempurna

1.6

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Rasul yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Batu putih, Madura
Di mata air
mukaku bergoyang di antara pohon dan awan
dan saya terbenam
di pasir subhanallah


1.7

Ya, Allah. Taburkanlah wangian
di kubur Tercinta yang mulia
dengan semerbak salawat
dan salam sejahtera

Aku ingin
jadi pencuri
yang lupa menutup jendela
dikala menyelinap
ke rumah Tuhan
dan tertangkap

(Disadur dari buku Maklumat Sastra Profetik, Kaidah Etika dan Struktur Sastra)

Pertentangan ialah aturan surgawi

Kepada matahari
kamu tak pernah menyatakan tidak
Setiap pagi kamu menuai
Dan mengelompokkan energi ke dalam makna
Namun selalu saja kamu lupa
bahwa rindu juga tenaga
Ingat pepatah
yang tepat ialah yang rindu
dan rindu yang tepat ialah yang lupa

Selain sepi kun fayakun
juga bermetamorfosis jadi putih
Segala yang tidak jatuh
sebagaimana langit
menghapus dendam pada yang putih
Dan dari yang putih
engkau yang memukau
Engkau, mozaik, juga berwarna biru
Yang biru ialah yang putih
Tidak akan memudar, saya bersaksi

Kepada optika
engkau mengharap lebih dari sinar
tetapi tidak tanpa matahari
Hak penghuni malam ialah yang lembut
lebih dari sekadar langit
Namun, hanya bintang mampu bertaburan
Dan ruhmu, insyaallah

Semua yang kemilau yakni yang hijau
Engkau berdoa supaya warna
tetap memikat dan air mewangi
Dan sungai mengalirkan rindu
Maka daun yang lepas
Dari dahan menjatuhkan makrifat
Lalu engkau pun

Milik bulan ialah yang lembut
alasannya yakni salju selalu berkilau
Dan engkau, sahabat mata air
lebih bulan dari kuning
Karena muthmainnah, bagai bayang-bayang
mekar dalam sunyi

Semoga Tuhan memberi karunia  rumput
Yang menunjukkan semi sejati
Ketika demam isu pelaut menaburkan benih
Yang menyuburkan semesta
Dan sunyi menjanjikan mimpi yang mawar

Atas perintah
cahaya jadi bunyi
Di atas pohon cakrawala
Di antara para pemabuk
Setelah bahtera kembali ke sauh
engkau pun berpihak
Kapada lautan kabut

Di ujung makrifat
bersama malaikat
dikala angin
dan ruh
dan Hu
terjatuh

Dan engkau
Bersama rindu pohon
saya percaya pada yang merah
dan Engkau. Bersama ombak, buih dan nelayan
saya percaya pada yang jingga
dan Engkau. Bersama burung, rumput dan petani
saya percaya pada yang kuning
dan Engkau. Bersama angin dan bintang
saya percaya pada yang hijau
dan Engkau. Bersama sauh, bahtera dan pelaut
saya percaya pada yang biru
dan Engkau. Bersama rebana dan kecapi
saya percaya pada yang api
dan Engkau. Bersama kabut dan hutan
saya percaya pada yang ungu
dan Engkau

Aku cinta keajaiban
lantaran bersama bulan bunga mengenal mawar
Aku cinta keajaiban
lantaran Hu pun
Khutbah-khutbah burung
Mengikat langit dan awan
Memberi warna putih
Kepada mawar
Dan kepada ruhmu

Tuhan dan malaikat mencuci pagi
Lalu awan pun membuka ujung langit
Dan engkau, wakil yang serba kuning, mengurai kabut

Ya nabi salam ‘alaik
Ya rasul salam ‘alaik
Ya habib salam ‘alaik

Di antara nama-nama indah
saya pilih Al Hayyu
yang mengalirkan oksigen ke ujung pohon
dan menarik hati kerisik cemara

Ya Hayyu

Kusapa angin pagi di Ann Arbor
ditawarkan kalau-kalau saya suka keliling kota
Hari itu mendung
dan ia berjanji sunguh-sungguh
takkan membiarkan saya kehujanan
Habis, kami berdua yakni ayat Tuhan

Aku percaya keajaiban O2
yang mengalir lewat darah
dan membuatkan virus makrifat

Ya Allah
Ya Rasulullah
Ya malaikat
Ya bukit-bukit
Ya batu-batu
Ya daun melayang
Ya burung mengigau
Ya tumbuh
Ya berkembang
Ya menghilang

Yang selalu ialah alif lam mim
yang tepat ialah kabut
dikala menyebut nun
lalu, menyelinap ke laut
Marhaban. Ahlan wa sahlan

Burung murai
menanam rumput makrifat dan Hu
berisik di daun Hu
beratap di kutub Hu
berumah di rantau Hu
berteduh di ranting Hu

Makrifat sungai pohon
Makrifat bunga mawar
Makrifat batu-batu
merangkai tasbih danau
melebur danau jadi kemilau
melebur kemilau jadi ruh
melebur ruh jadi aku
melebur saya jadi nafas-Mu

Ketika salju mencair
Ketika zikir mengalir
Ketika benam  membenam
Ketika engkau dan Hu
Melepas rindu

Suatu hari kutemukan
burung di kandang melamun membungkam
saya bertanya dan dengan duka ia mengatakan
Mereka yang melupakan Tuhan
tak berhak mendengar burung bernyanyi

Sebagai hadiah malaikat menanyakan
apakah saya ingin berjalan di atas mega
dan saya menolak
lantaran kakiku masih di bumi
hingga kejahatan terakhir dimusnahkan
Sampai dhuafa dan mustadhafin
diangkat Tuhan dari penderitaan
Sumber https://femurku.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel