Li-Fi Technology Is Coming: Inovasi Teknologi Komunikasi Dan Pencahayaan

Lahirnya Teknologi Li-Fi

Light Fidelity (Li-Fi) merupakan teknologi komunikasi data nirkabel (wireless) yang menggunakan rentang frekuensi cahaya tampak. Li-Fi dan Wi-Fi sebenarnya sama-sama menggunakan media gelombang elektromagnet untuk komunikasi data, perbedaan sederhananya terletak pada frekuensi gelombang yang digunakan. Wi-Fi menggunakan rentang frekuensi gelombang radio (radio frequency), sedangkan Li-Fi menggunakan rentang frekuensi cahaya terlihat (visible light). Semakin padatnya communication traffics yang menggunakan gelombang radio, menciptakan para ilmuan melirik frekuensi gelombang cahaya terlihat untuk dimanfaatkan menjadi media komunikasi data. Harald Haas dalam postingan “What is Li-Fi?” yang diangkut dalam Journal of Lightwave Technology, menyatakan bahwa lebih dari 15 tahun observasi dalam teknologi material untuk pengembangan visible light communication (VLC) berbasis LED, risikonya sudah menciptakan penyelesaian fundamental untuk memajukan jaringan attocell Li-Fi yang dapat meningkatkan kecepatan transfer data dibandingkan dengan radio frequency (RF).

Teknologi Li-Fi pertama kali diperkenalkan ke publik pada pertemuan internasional TED 2011 oleh Harald Haas, seorang profesor dari Universitas Edinburgh. Menurutnya, Li-Fi merupakan teknologi yang sungguh mempunyai potensi untuk dikembangkan sebab prospektif kecepatan transfer data yang sungguh cepat. Sejak di saat itu, Haas mendirikan pureLiFi, suatu perusahaan yang diperuntukkan untuk menjalankan percepatan pengembangan teknologi Li-Fi. Perusahaan tersebut sudah sukses memajukan beberapa patokan Li-Fi, diantaranya IEEE 802.15.7 dan IEEE 802.11. Baru-baru ini, beberapa perusahaan juga sudah memperkenalkan produk Li-Fi terhadap publik diantarnya Philips dan Infinity Technology Services Ltd. dengan produk InfinityLiFi X.

InfinityLiFi X merupakan suatu USB device dengan metode Li-Fi yang dapat menjalankan transmisi data up to 150 Gbps. Infinity Technology Services Ltd. mengklaim bahwa produk Li-Fi mereka merupakan metode plug-and-play yang paling perkasa untuk komunikasi Li-Fi hingga di saat ini. Perangkat tersebut hadir dengan bodi ringan yang yang dibikin dari aluminium hitam. Selain bisa mengantarkan data hingga 150 Gbps, InfinityLifi X diklaim memungkinkan hingga 100 pengguna with secure and simultant connection. Perangkat ini sudah kompatibel dengan metode operasi iOS, Microsoft, dan Linux. InfinityLiFi juga sudah disokong perangkat LiFi-X Access Point (AP). Paket metode Li-Fi juga sudah tersedia, yang berisikan bola lampu (sebagai reciever) dan reciever Li-Fi, akan namun di sekarang ini cuma tersedia untuk businesses and large organisations.



Philips yang merupakan perusahaan elektronik asal Belanda, juga sudah memperkenalkan platform Internet of Thing (IoT) dengan layanan pencahayaan terkoneksi. Philips sudah memperkenalkan platform IoT mereka yang berjulukan Interact, produk lampu Luminer dengan teknologi Li-Fi, dan Smart Fusion Pole dalam bazar jualan Light+Building 2018 di Frankfurt, Jerman. LED Smart Fusion Pole dirancang untuk dipakai di luar ruangan di antaranya, di jalan dan tempat parkir. Produk ini bisa meningkatkan susukan broadband nirkabel di tempat perkotaan yang padat sekaligus berbincang pencahayaan LED terkendali dengan pengurangan listrik hingga 50% dibandingkan pencahayaan konvensional. Dengan produk-produknya tersebut, Philips nampak sudah mempunyai komitmen berdampak untuk menguasai implementasi produk-produk Li-Fi baik di dalam maupun diluar ruangan.


Keunggulan Li-Fi dibandingkan dengan Wi-Fi

Salah satu catatan sejarah paling fenomenal tentang kemajuan teknologi merupakan pertama kali dikenalkannya Wi-Fi. Teknologi ini eksklusif merubah tren teknologi, hingga pada risikonya mempengaruhi life style generasi milenial sebab sanggup mengakses multi device dan gunjingan apapun secara nirkabel. Tetapi kedigdayaan teknologi Wi-Fi sudah mulai menemui tantangan dan menampilkan keterbatasannya. Menjamurnya mobile device dan perangkat IoT yang lain di pasaran mengakibatkan keperluan transfer data yang kian besar dan berat, di sinilah Wi-Fi sudah mulai nampak kualahan. Tantangan tersebut menyebabkan lahirnya “anak teknologi” gres yang dinamakan Li-Fi. Berikut ini kesanggupan Li-Fi dalam menanggulangi keperluan transmisi data dengan mutu dan kecepatan yang tinggi:

  • Data yang ditemukan dari laman resmi The University of Edinburgh (How fast LiFi can be?), Li-Fi sanggup menjalankan transmisi data 100 kali lebih singkat ketimbang Wi-Fi.
  • Li-Fi sanggup menjalankan transmisi data meraih 224 Gbps, artinya bisa dibayangkan bahwa setiap detik kita sanggup mengunduh 18 judul film masing-masing sebesar 1,5 GB.


Sebagai klasifikasi dari Visible Light Communication (VLC), Li-Fi melakukan pekerjaan seumpama layaknya cahaya LED yang berkedip dan mentransmisikan data dengan kecepatan sungguh tinggi. Transmisi data pada Li-Fi dilaksanakan dengan cara modulasi intensitas cahaya, lalu diterima oleh photo detector yang sungguh sensitif. Hasil tangkapan sinyal cahaya tersebut di-demodulasi menjadi sinyal elektronik. Kalau kita flashback ke belakang, citra sederhana teknik modulasi ini serupa dengan komunikasi infrared pada romote control. Rangkaian proses modulasi intensitas cahaya dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak terdeteksi oleh mata manusia. 

Berikut ini perbandingan cara kerja Li-Fi dan Wi-Fi yang dikutip dari laman resmi pureLiFi.



1. Lebih Aman

Cahaya terlihat mempunyai sifat tidak sanggup menembus tembok. Hal ini menguntungkan sebab metode keselamatan sinyal Li-Fi sanggup cuma menggunakan ruangan secara fisik. Sinyal Li-Fi dalam suatu ruangan tidak sanggup di tangkap dari luar ruangan sebab terhalang pembatas ruang.

2. Tidak Ada Interferensi Sinyal

Teknologi radio frequency (RF) seumpama Wi-Fi rentan terkena gangguan dari beberapa perangkat seumpama telepon nirkabel, gelombang mikro, atau jaringan Wi-Fi lain yang berdekatan. Area sinyal Li-Fi sanggup didefinisikan dengan terang menggunakan teknik iluminasi cuma pada kawasan yang diinginkan. Dengan teknik ini sungguh memungkinkan untuk menyingkir dari interferensi gelombang. Cara ini sungguh efektif dipakai pada tempat-tempat yang dilarang terpapar gelombang RF seumpama di area tertentu rumah sakit, pesawat terbang, dan pembangkit listrik.

3. Data Density

Kepadatan data (data density) Li-Fi meraih 1000 kali dari Wi-Fi. Hal ini sungguh penting untuk efisiensi komunikasi data nirkabel. Dengan data density yang jauh lebih besar, maka komunikasi data nirkabel tidak perlu sibuk-sibuk lagi mempertimbangkan menyebarkan bandwith antar user.

4. Location Services

Sistem jaringan Li-Fi berbincang alamat IP yang unik untuk setiap perangkat. Hal ini metode geofencing yang lebih mutakhir sanggup dikembangkan untuk dipraktekkan dalam jaringan Li-Fi.

5. Efisiensi

Dengan teknologi LED, efisiensi daya pada pencahayaan sudah sungguh efisien, terlebih denan Li-Fi yang juga sanggup “ditumpangkan” dalam cahaya LED. Hal ini terang sungguh efisien dalam penggunaan perangkat.

6. Smart Lighting

Semua sumber cahaya, baik dalam kawasan pribadi (rumah) atau dalam area publik (lampu jalan dan lainnya) sanggup menjadi Hotspot Li-Fi. Dengan terhubungnya semua sumber cahaya dalam jaringan, maka akan sungguh memungkinkan untuk menerapkan metode smart lighting.

Sampai di mana kemajuan Li-Fi hingga di saat ini? Sepertinya menawan untuk terus mengikuti kemajuan riset dan terapan teknologi Li-Fi ini. Harapannya, selain mempunyai efisiensi tinggi dan sejumlah keistimewaan lain, teknologi ini akan sanggup dicicipi selaku Low-Price Technology.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel