Glukosa, Sukrosa Atau Fruktosa, Manakah Yang Lebih Baik ?

Ketika anda mengamati komposisi pada kemasan makanan, anda akan menemukan kandungan sukrosa, glukosa, atau fruktosa. Meskipun jenis gula, apa perbedaan dari ketiganya?


Apa itu glukosa?

Glukosa, suatu gula monosakarida (aldoheksosa), Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula) yakni senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana.
Glukosa bermanfaat sebagai sumber energi bagi badan semoga tetap berfungsi dengan baik.

Sebagai salah satu karbohidrat terpenting yang dipakai sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam badan ibarat glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan (Murray et al., 2003).

Berapa kadar glukosa yang normal?
Sebelum makan, kadar glukosa yang normal antara 90-130 miligram per desiliter (mg/dL), dinamakan gula darah puasa.

Sekitar 1-2 jam sehabis makan, kadar glukosa normal yaitu di bawah 180 mg/dL.

Lantas apa perbedaan dari Glukosa, Sukrosa dan Fruktosa?

Ketiganya mempunyai jalur metabolisme yang berbeda dalam tubuh

Glukosa

Glukosa yakni Senyawa gula utama yang terdapat di dalam darah. Glukosa didapatkan dari masakan yang dikonsumsi, terutama bersumber dari karbohidrat ibarat nasi, roti, pasta. mi, tepung-tepungan, buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan gula. Glukosa sanggup terdapat dalam ubi, singkong, kentang dan bihun.

Glukosa masuk melalui anutan darah ke sel-sel tubuh, sehingga lebih dikenal dengan istilah Glukosa Darah atau Gula Darah.

Glukosa yang terkandung dalam darah dan selanjutnya disimpan dalam sel otot dan sel hati. Saat Anda mendapat glukosa dari makanan, glukosa akan diserap melalui usus halus, dan kemudian dialirkan di darah.

Glukosa yang berada dalam darah dinamakan gula darah. Gula darah ini selanjutnya akan merangsang hormon insulin. Hormon insulin akan dilepaskan ke darah oleh organ pankreas untuk mengantar gula darah masuk dalam sel-sel otot dan sel-sel hati untuk disimpan.

Fruktosa

Fruktosa tidak dialirkan ke dalam darah, sehingga menciptakan kadar gula darah stabil. Fruktosa yang terkandung pada masakan cantik hanya sanggup dipecah dan dicerna oleh organ hati. Hasil simpulan dari proses pencernaan tersebut yakni trigliserida, asam urat, dan beberapa zat radikal bebas.

Fruktosa bersifat lipogenik (dapat merangsang produksi sel lemak). Jika dikonsumsi berlebihan, maka trigliserida akan menumpuk di hati dan kesudahannya merusak fungsi organ hati. Selain itu, trigliserida juga sanggup memicu timbulnya plak di pembuluh darah yang menjadikan penyakit jantung.

Zat radikal bebas hasil dari pemecahan fruktosa sanggup merusak struktur sel, enzim hingga gen. Asam urat sanggup mematikan produksi nitrit oksida,  zat yang membantu melindungi dinding arteri dari kerusakan.

Fruktosa secara alami terkandung dalam jumlah sedikit pada jenis buah dan sayuran. Fruktosa juga sering dijadikan sebagai materi komplemen dalam minuman ibarat soda dan minuman manis.

Sukrosa

Sukrosa termasuk dalam jenis disakarida. Terdiri dari adonan dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa. Dengan kata lain sukrosa yakni adonan keduanya.

Dikarenakan gula ini bukan bentuk paling sederhana, sukrosa akan dipecah terlebih dahulu oleh pemberian enzim β-Fructosidase (beta-fruktosidase).

Setelah dipecah jadi glukosa dan fruktosa, selanjutnya fruktosa dan glukosa ini akan masuk ke dalam jalur metabolisme nya masing-masing.

Sukrosa terkandung dalam sirup jagung, biasanya dengan konsentrasi 55% fruktosa dan 45% glukosa. Sirup jagung ini sering ditambahkan dalam minuman ringan, camilan cantik kering, dan banyak sekali masakan olahan.

Lantas, apakah semua jenis gula sanggup dikonsumsi oleh badan ?

Ternyata tidak semua gula sanggup menghasilkan energi, padahal gula mempunyai fungsi penghasil energi.
Meskipun glukosa dan fruktosa sejenis, termasuk golongan monosakarida tetapi  tetap ada perbedaan. Glukosa yakni gula yang paling esensial dibutuhkan oleh tubuh.

Glukosa dan fruktosa termasuk jenis gula sederhana dibandingkan sukrosa (disakarida). Glukosa dan fruktosa termasuk golongan monosakarida. Jenis gula terkecil dan tidak sanggup dipecah lagi.
Sebab badan hanya sanggup menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi bagi otot dan otak. Dikarenakan jalur metabolismenya berbeda badan tidak sanggup memakai fruktosa sebagai energi.
Sukrosa tidak sanggup menghasilkan energi lantaran sukrosa harus dipecah terlebih dahulu dalam badan menjadi bentuk paling sederhana, yakni jadi glukosa dan fruktosa.


Sumber https://www.brosehat.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel