Puisi Gus Mus - Perkenankan Saya Mencintaimu Semampuku

PERKENANKAN AKU MENCINTAIMU SEMAMPUKU
oleh: KH. Ahmad Mustofa Bisri

Tuhanku, Aku masih ingat, ketika pertama dulu saya berguru mencintai-Mu ...
Lembar demi lembar kitab kupelajari ...
Untai demi kata kata para ustadz kuresapi ...
Tentang para para Nabi.
Tentang Anda para sahabat.
Tentang mahabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam.
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Ya Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, hari, bulan dan kemudian tahun ...
Aku berusaha mencintai-mu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tidak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu ...
Aku makin mencicipi gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang.
Sedang kakiku lipat, tiada menjejak bumi ...
Sampai saya terhempas dalam jurang
Dan kegelapan ...

Wahai Illahi,
Kemudian berbilang detik, minit, selai, hari, bulan dan tahun berlalu…
Aku masih merangkai, menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali.
Menatap, memohon dan menghiba-Mu ...
Allahu Rahiim, Illahi Rabbii,
Percayalah saya mencintai-Mu, Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi
Rabii Percayalah saya mencintai-Mu Sebolehku
Dengan segala kelemahanku.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa sampai Al Musthafa.
Kerana itu izinkan saya mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku.

Ya Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu menyerupai Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau
dan Rasul-Mu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
Atau Usman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan din-Mu.
Izinkan saya mencintai-Mu, melalui seringgit-dua yang dilakukan
pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita-wanita renta yang menadahkan tangan di tepi jambatan.
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan khusyuknya sholat shalat shahabat Nabi-Mu sampai tiada terasa
anak panah musuh menujah di soal.
Karena itu Ya Allah,
perkenankanlah saya tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,
meskipun kadang kala melayang ke berbagaiisasi dunia.

Ya Rabbii,
Aku tak bisa beribadah ala para sufi dan rahib,
yang membaktikan segalanya malam untuk bercinta dengan-Mu.
Maka izinkanlah saya untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah nafas kepasrange tidurku.
Yaa Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para al hafidz dan hafidzah,
yang merampungkan kalam-Mu dalam satu putaran malam.
Percayalah saya mencintai-Mu,
melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Maha Rahiim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Din-Mu.
Seandai para syuhada, yang menjualnya sendiri dalam jihadnya bagi-Mu.
Maka perkenankanlah saya cinta-Mu dengan mempersembahkan sedikit bakti
dan pengorbanan untuk dakwah-Mu.
Maka izinkanlah saya mencintai-Mu dengan sedikit makna bagi tumbuhnya
generasi baru.

Allahu Kariim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela menyerahkan putra dan zaujahnya,
dan patuh Dihargai perjaka biji gelap.
Maka izinkanlah saya mencintai-Mu di dalam segalanya.
Izinkan saya mencintai-Mu dengan menyayangi keluargaku,
dengan menyayangi sahabat-sahabatku,
dengan menyayangi insan dan alam semesta.
Allahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Peryaratanlah saya cinta-Mu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Sumber https://kelinglangit.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel