Si Kecil Mengalami Sleepwalking, Wajarkah ?
Sleepwalking (Somnabulisme) biasanya dikenal dengan berjalan sambil tidur memang menghawatirkan orang bau tanah alasannya yaitu si kecil berjalan ketika tidur.
Ada 2 tahapan tidur REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM(NREM) tidur normal biasanya diawali tahapan NREM ke REM dimana otak aktif, denyut jantung dan bernafas lebih cepat serta munculnya mimpi. Dan sleepwalking sendiri terjadi ketika ditahap NREM sekitar1- 2 jam sehabis tidur.
Kim West penulis The Sleep Lady’s Good Night Sleep Tight, menjelaskan bahwa anak kecil cenderung tidur sebentar dan gampang bangkit dimasa ‘partial arousal’ dimana si kecil mulai sibuk bergerak menangis atau bicara melantur.
Menurut survei yang dikutip dari situs AloDokter.com anak kecil mempunyai persentase 1-5 % mengalami sleepwalking. Survei yang dilakukan di Negara Paman Sam (USA) mengklaim 15% bawah umur mengalami sleepwalking direntang usia 3 hingga 7 tahun.
Peneliti dari Hopital du Sacre-Coeur de Montreal mengungkapkan, gangguan tidur yang dikenal sebagai parasomnia itu kerap muncul ketika tidur nyenyak.
Peneliti juga mengidentifikasi apakah ada hubungan antara teror tidur dan tidur sambil berjalan pada anak-anak. Hasilnya, teror tidur pada usia 18 bulan sebanyak 34 % dan menurun menjadi 5 % ketika anak berusia 13 tahun.
Anak-anak berisiko tujuh kali mengidap sleepwalking kalau kedua orang bau tanah mereka mengalami sleepwalking. Jika hanya salah satu orang tua, maka 3 kali lebih mungkin dibanding yang tidak mengalami.
Berdasarkan hasil penelitian dokter Jacques Montplaisir dan timnya melalui kuisioner mengenai gangguan tidur anak, menganalisis data tidur 1.940 anak yang lahir pada tahun 1997 dan 1998 dan mulai memasuki usia sekolah tahun 1999-2011.
"Temuan ini mengatakan dampak genetik yang besar lengan berkuasa pada tidur sambil berjalan dan tingkat yang lebih rendah untuk teror tidur," kata dokter Montplaisir.
Penelitian di wilayah Quebec, Kanada juga mengatakan lebih dari 60% mengalami sleepwalking alasannya yaitu orang bau tanah mengidap hal serupa.
Walau bukan penyakit serius dan cenderung akan hilang ketika anak beranjak dewasa, tapi cedera dan jatuh ketika sleepwalking akan membahayakan anak. Tapi bunda tak perlu cemas alasannya yaitu ada tips cara mengatasi sleepwalking pada anak.
Cara mengatasi Sleepwalking pada anak :
1.Menurut dokter Tjin Willy, bangunkan anak 15-30 menit sebelum siklus sleepwalkingnya muncul, bila sudah terjadi jangan berteriak untuk membangunkan tapi bimbing menuju ke daerah tidur.2.Berilah komplemen sekat atau pengaman di sekitar daerah tidur kalau sleepwalking sering terjadi.
3.Pastikan pintu dan jendela dikunci rapat terutama di kamar anak, dan simpan benda tajam atau gampang pecah tidak di dalam kamar biar tidak terjadi luka atau cedera.
4.Menyewa jasa pengasuh anak yang akan menjaga anak anda biar lebih kondusif ketika tidur.
Fakta Menarik :
Sleepwalking telah dijelaskan dalam literatur medis sebelum Hippocrates (460 SM-370 SM). Terdapat juga di dalam drama tragis Shakespeare, yang berjudul Macbeth saat adegan tidur berjalan Lady Macbeth.