Kisah Tangisan Pelepah Batang Kurma Alasannya Ialah Ini....





Assalamu alaikum..Wr.Wb

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang membawa anutan islam untuk seluruh ummat insan di muka bumi ini.
Tidak hanya dicintai oleh ummat islam saja seluruh makhluk di langit dan di bumi turut mencintainya..
sampai ketika ini-pun ummat manusia(muslim) masih terus merindukanya. meskipun tidak pernah bertatap muka pribadi denganya.
Begitulah kharisma Rasulullah yang di pancarkan kpd ummat-Nya.

Bahkan tidak hanya insan saja, menyerupai makhluk di langit, hewan, flora serta benda mati-pun turut serta menunjukkan cintanya kepada Rasulullah.
Hingga pohon kurma ini-pun pernah menangis hanya alasannya ialah Rindu kpd Rasulullah Saw.
Seperti apa kisahnya????
Simaklah...

Pohon kurma ini menangis terjadi ketika batang kurma memendam kerinduannya kepada Rasulullah.
Beruntungnya kasih sayang nabi muhammad tidak hanya untuk insan saja. Namun untuk semesta alam.
Pada waktu itu pohon kurma ini menangis dengan sangat keras dan terisak-isak.
Jika pada ketika itu Rasulullah saw tidak menenangkannya, pasti batang kurma tersebut menangis sampai hari final zaman tiba.
Nabi muhammad Saw memegang dan memeluk batang kurma ini dengan penuh kasih sayang. Hingga akhirnya, tangisan batang kurma yang didengarnya pun diam.

Kisah ini terjadi tatkala Nabi muhammad saw menjaadi imam dalam Shalat Jumat di masjid. Biasanya ketika itu nabi muhammad saw memberikan khutbahnya,
Sambil berkhutbah biasanya Beliau menyandarkan tubuhnya pada batang kurma ini.
Namun, seiring berjalanya waktu, umat muslim semakin banyak dan jamaah pun kian bertambah. Hingga ia tak terlihat oleh jamaah yang berada di shaf-shaf belakang.
Para Sahabat risikonya berinisiatif untuk menyebarkan mimbar yang tinggi, semoga Nabi muhammad saw tampak oleh makmum bab shaf belakang.
Dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ia berkata :,
ketika seorang Anshar menyebarkan mimbar untuk Nabi muhammad saw.
Dan ketika itu Nabi muhammad saw berkhutbah di atasnya, maka batang pohon kurma yang biasa digunakan oleh Nabi  muhammad saw untuk berkhutbah pun menangis.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata:
({“Rasulullah saw biasa bangun di atas sebatang pohon kurma ketika berkhutbah. Setelah dibuatkan mimbar, kami mendengar sesuatu pada batang pohon kurma tersebut menyerupai bunyi teriakan unta yang bunting.
Sehingga Nabi muhammad saw turun, kemudian meletakkan tangannya pada batang kurma tersebut. Setelah itu, batang pohon itu pun diam.”})

Dalam riwayat lain disebutkan,
{(“Ketika hari Jum’at, Nabi muhammad saw duduk di atas mimbar. Lalu batang kurma yang biasa ia berkhutbah di sana itu berteriak, hampir-hampir batang kurma itu terbelah.”
Rasul pun membelai dan memeluk pelepah itu sampai rintihannya tak terdengar lagi. Kemudian ia kembali ke mimbar dan bersabda,
({“Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, andai saya tidak menenangkan pelepah itu maka ia akan terus merintih sampai hari kiamat.”})

Sebagian dari kita mungkin akan bertanya, bagaimana benda mati menyerupai pelepah batang kurma saja bisa menangis?.
Allah SWT sudah menjelaskan dalam Firman-Nya, baik di Langit yang ke tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah SWT.
Namun, kodrat insan tidak bisa mendengarkan bunyi tasbihnya...
Allah Swt berfirman:
({“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kau sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhhnya Dia ialah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”}) {(Q.s. Al-Isra’: 44)}

Demikian juga Nabi muhammad SAW,
ia diberi keistimewaan oleh Allah SWT untuk bisa mendengarkan apa yang tidak bisa insan biasa dengar, sama menyerupai mudahnya Allah menunjukkan keistimewaan kepada Nabi Isa AS untuk menghidupkan orang yang sudah meninggal. Dan kepada Nabi sulaiman di berikan kelebihan sanggup berbicara dengan hewan.jin dan angin...

Inilah dongeng pelepah pohon kurma yang menangis alasannya ialah merindukan nabi muhammad saw.
Semoga kita sebagi ummatnya terus merindukan nabi muhammad. Dan tetap bershalawat untuknya.
Karenanya... Di hari final kelak.. Kita sangat membutuhkan syafa'at.

Wassalamu alaikum. Wr.wb


Jika bermanfaat, silakan bagikan article ini:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel