Cara Menciptakan Metodologi Penelitian #Bab Ii

BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
PEMBUATAN RANCANGAN PENELITIAN

Pada hakekatnya dalam kehidupan selalu menghadapi persoalan baik besar maupun kecil yang harus dicari tanggapan atau penyelesaian nya. Dalam Bab 2 ini diketemukan menentukan persoalan yang selanjutnya diikuti langkah-langkah studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar atau asumsi, kemudian merumuskan hipotesis, menentukan pendekatan menentukan variabel serta menentukan sumber dan wilayah Sumber data.

A. MEMILIH MASALAH


1. Pengertian masalah


Setiap orang niscaya mempunyai persoalan terlepas dari besar kecilnya dan banyak sedikitnya masalah.
Masalah dimaksud ada yang sanggup diselesaikan seketika tanpa penelitian tetapi ada pula yang memerlukan penelitian.

Masalah ialah persoalan sehari-hari yang pada umumnya timbul lantaran adanya Kesenjangan antara kenyataan reality dan cita-cita expectation. Tidak semua persoalan sehari-hari sanggup diangkat menjadi objek penelitian.

Masalah/problema problematic penelitian Adalah fokus perhatian yang mempunyai batas atau ruang lingkup tertentu.

Pembatasan ini membedakan persoalan penelitian dengan persoalan sehari-hari.

2. Ada beberapa sumber untuk menentukan topik persoalan yaitu :

a. Diri sendiri
  • Peneliti mencari persoalan yang bersumber pada pengalaman atau pengamatannya sendiri yang bekerjasama dengan bidang yang diteliti.

b. Orang lain
  • Masalah diambil dari pengalaman atau pengetahuan orang lain contohnya ilmuwan dan atau pandit.

c. Sumber lain
  • Karya ilmiah jurnal penelitian laporan hasil penelitian dan sebagainya.

3. Masalah yang baik

a. Masalah harus feasible sanggup dipecahkan
b. Masalah harus jelas
c. Masalah harus signifikan
d. Masalah harus etis

4. Masalah dan judul penelitian

Terdapat empat hal yang harus dipenuhi bagi terpilihnya persoalan atau judul penelitian yaitu :

a. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti
b. Penelitian sanggup dilaksanakan

1) Peneliti menguasai teori yang melatarbelakangi persoalan dan metode analisis data serta pemecahannya statistika
2) Peneliti mempunyai waktu yang cukup hingga penelitian selesai
3) Peneliti mempunyai kemampuan fisik dan keuangan untuk kegiatan perencanaan pembuatan instrumen pengumpulan data dan menyusun laporan nya serta biaya untuk pengetikan dan penggandaan nya.

c. Tersedia faktor pendukung

1) Tersedianya data
2) Dapat diperoleh nya izin penelitian dari pihak yang berwenang.

d. Hasil penelitian sanggup bermanfaat bagi :

1. Kemajuan ilmu pengetahuan
2. Peningkatan peningkatan efektivitas dan produktivitas kerja
3. Pengembangan sesuatu.

5. Macam-macam Masalah

Masalah dalam penelitian disebut pula dengan istilah problema atau problematik (Arikunto, 1991:25)
Secara garis besar peneliti mempermasalahkan fenomena atau tanda-tanda atas tiga problema yaitu :

a. Masalah atau problema untuk mengetahui status fenomena atau tanda-tanda dan mendeskripsikannya.

Penelitian dengan persoalan ini disebut penelitian deskriptif dengan persoalan deskriptif.
Peneliti berusaha mencari fakta dengan membeberkan atau menjelaskan sebagaimana adanya.

Contoh : peningkatan keterampilan mengoperasikan peralatan keselamatan.

b. Masalah atau problema untuk membandingkan atau komparasi dua atau lebih fenomena atau gejala.

Penelitian dengan persoalan ini disebut penelitian perbandingan atau komparasi dengan persoalan perbandingan atau komparasi.

Peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena atau tanda-tanda mencari arti dan manfaat dari adanya persamaan dan perbedaan fenomena atau gejala.

Contoh : mencari perbedaan tingkat keterampilan mengoperasikan peralatan keselamatan antara ABK dek dengan ABK mesin.

c. Masalah atau problem a untuk mencari hubungan antara dua atau lebih fenomena atau gejala.

Penelitian dengan persoalan ini disebut penelitian hubungan atau hubungan asosiasi dengan persoalan hubungan atau hubungan atau asosiasi.

Penelitian hubungan ini terdiri dari tiga macam yaitu :

1) Korelasi simetris atau sejajar

Contoh : jenis kelamin dan kawasan asal

2) Korelasi asimetris

Contoh : pendapatan pelaut Niaga dengan sikap menabung.

3) Korelasi alasannya ialah akhir atau kausal atau pengaruh

Contoh : berat muatan dengan jumlah konsumsi materi bakar kapal.

4) Korelasi timbal balik atau resiprokal :

Contoh : tingkat kesehatan dan kegemaran berolahraga.

Teknis analisis kuantitatif untuk persoalan penelitian korelasional ini memakai statistik induktif atau inferensial.

6. Perumusan judul penelitian berdasarkan persoalan atau problema penelitian

Atas dasar ketiga macam persoalan atau problem a yang terurai pada angka 5 di atas. Maka dengan gampang sanggup dirumuskan judul penelitian nya.

a. Mengetahui status tanda-tanda atau fenomena mengenai apa bagaimana mengapa sejauh mana dan berapa banyak maka penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan atau menandakan atau membeberkan insiden sebagaimana faktanya.

Judul penelitian nya sanggup dirumuskan dengan tumpuan di bawah ini :
1) Studi deskriptif tentang,...............
2) Penelitian deskriptif tentang......

b. Membandingkan status 2 fenomena atau tanda-tanda atau lebih.

Dalam melaksanakan perbandingan peneliti selalu memandang dua atau lebih binominal.
Contoh : mutu lulusan D-IV Nautika, D-IV Teknika dari dua atau lebih Akademi Maritim kinerja 2 mesin berdaya kuda sama namun dari produksi pabrik yang berbeda dan sebagainya.

Judul penelitiannya sanggup dirumuskan dengan tumpuan di bawah ini :

1) Penelitian komparasi..... Dengan.....
2) Studi perbandingan...... Dengan......

c. Mencari hubungan atau hubungan antara dua tanda-tanda atau fenomena atau lebih.

1) Penelitian hubungan atau hubungan biasa asimetris.

Individu individu yang mempunyai variasi dalam hal yang diselidiki dan diukur mengenai 2 jenis variabel yang diselidiki dihitung untuk mendapat koefisien korelasinya.
Judul penelitian nya sanggup dirumuskan dengan tumpuan di bawah ini : 
Studi hubungan antara...... Dengan.....
Penelitian hubungan antara..... Dengan....

2) Penelitian hubungan kausal atau alasannya ialah akhir komparatif.

Dua kelompok subjek penelitian yang secara umum mempunyai kesamaan dibandingkan lantaran salah satu dari kedua kelompok tersebut mempunyai satu ciri tertentu. Macam penelitian ini disebut juga penelitian kausal komparatif dengan satu kelompok subjek mendapat perlakuan tertentu sedangkan kelompok satunya lagi tidak mendapatkan.

3) Penelitian hubungan atau hubungan alasannya ialah akibat.
Misalnya 

a) Kedisiplinan kerja ABK dengan kinerja kapal
b) Cuaca dengan konsumsi materi bakar kapal
c) Gaya kepemimpinan nahkoda dengan kinerja awak kapal dan sebagainya.

Antara keadaan pertama dengan keadaan kedua Terdapat hubungan alasannya ialah akibat. Keadaan pertama diduga menjadi penyebab keadaan kedua atau keadaan kedua dipengaruhi oleh keadaan pertama.
Oleh lantaran itu penelitian hubungan atau hubungan alasannya ialah akhir ini disebut juga sebagai penelitian pengaruh.

Judul penelitiannya sanggup dirumuskan sebagai berikut :

Pengaruh.......... Terhadap.......

7. Judul penelitian yang baik dan lengkap.

Suatu judul penelitian yang baik dan lengkap ialah dengan membaca judul tersebut kita sanggup dengan gampang mengetahui sifat dan jenis penelitian Siapa yang diteliti apa yang diteliti Tempat penelitian dan waktu penelitian tersebut dilaksanakan.

Oleh lantaran itu judul penelitian yang baik dan lengkap sebaiknya mencangkup info perihal 5 hal yaitu :

a. Sifat dan jenis penelitian
b. Objek yang diteliti
c. Subjek penelitian
d. Lokasi atau kawasan penelitian dilaksanakan
e. Bulan atau tahun dilaksanakannya penelitian

Contoh judul :
Studi komparasi antara pengetahuan perihal keselamatan perwira Dek dengan perwira mesin Armada PT Pelayaran perahu Jaya Jakarta 2013

1) Studi komparasi. : Sifat dan jenis penelitian
2) Pengetahuan perihal keselamatan : objek penelitian
3) Perwira deck dan Perwira mesin PT Pely B J : subjek penelitian
4) Jakarta : tempat atau lokasi penelitian
5) 2013 : tahu dilakukan penelitian

Apabila judul penelitian harus ditulis singkat maka penegasan judul dan batasan persoalan perlu dijelaskan dalam pecahan pendahuluan laporan hasil penelitian serta desain penelitiannya.

B. STUDI PENDAHULUAN

1. Beberapa kemungkinan yang ditemukan.

Memilih persoalan ialah menemukan masalah, sedangkan studi pendahuluan bertujuan mendalami persoalan tersebut ( Surachmad, 1972 : 97).
Beberapa kemungkinan yang ditemukan pada waktu mengadakan studi pendahuluan antara lain sebagai berikut :

a. Apakah penelitian yang akan dilaksanakan benar sesuai dengan minat peneliti.
b. Apakah penelitian tersebut sanggup dilaksanakan.
c. Apakah tersedia faktor pendukung untuk penelitian yang akan dilaksanakan.
d. Apakah hasil penelitian cukup mempunyai manfaat.

2. Objek studi pendahuluan

Sumber info untuk mengadakan studi pendahuluan dilakukan pada 3 objek. Pengertian 3 objek di sini apa yang harus dicari di hubungi diteliti atau dikunjungi yang diperkirakan sanggup memperlihatkan info perihal data yang akan dikumpulkan.

Ketika objek dimaksud ialah goresan pena tulisan di atas kertas atau paper. Narasumber atau person, dan tempat atau lokasi yang harus dikunjungi atau place. Ketiganya disingkat dengan 3P.

a. Paper

Mempelajari buku-buku dokumen atau materi tertulis mencari teori data dan informasi. Studi ini disebut studi kepustakaan atau library research. Logika yang dipergunakan dalam mencari kebenaran ialah kebijaksanaan atau cara berpikir deduksi.

b. Person

Bertemu bertanya dan berkonsultasi dengan para jago atau insan atau narasumber

c. Place

Mempelajari tempat lokasi atau benda-benda yang terdapat di lokasi penelitian.

3. Manfaat studi pendahuluan

a. Memperjelas masalah.
b. Menjajaki kemungkinan dilanjutkannya penelitian.
c. Mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang serupa dan pecahan mana dari persoalan yang belum terpecahkan atau diteliti oleh peneliti lain.

C.MERUMUSKAN MASALAH

1.Pedoman merumuskan masalah.

Setelah persoalan dipilih dan diketahui dengan terang studi pendahuluan telah dilakukan Dan penelitian akan dilanjutkan Maka selanjutnya ialah merumuskan masalah.
Perumusan persoalan umumnya merupakan suatu pertanyaan dan berbentuk suatu kalimat tanya.

Agar persoalan terumuskan, terdapat beberapa pedoman sebagai berikut :

a.Masalah dirumuskan dengan kalimat tanya yang padat dan jelas.
b.Rumusannya harus memberi petunjuk kemungkinan pengumpulan data yang dibutuhkan.
c.Dalam rumusan persoalan tersebut juga harus dicantumkan batasan persoalan yang jelas.
d.Rumusan persoalan memperlihatkan hubungan yang ada antara dua variabel atau lebih (wasito, 1993: 39)

Dalam perumusan masalah, peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya perihal hal-hal yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian.

Contoh 1 : judul penelitian.

“ Studi komparasi antara pelaksanaan praktek maritim Taruna D3 atau ANT/ATT III PIP Makassar dengan AMI Jakarta, Jakarta, 2013”

Maka perumusan persoalan pokoknya ialah :

“  Apakah ada perbedaan pelaksanaan praktek maritim bagi Taruna D3 ANT-III / ATT-III PIP Makasar dengan AMI Jakarta ?”

Untuk sanggup diukur maka perumusan persoalan pokok di atas dipecah lagi ke dalam sub sub masalah, sebagai berikut :

a)Di semester berapakah Prala masing-masing dilaksanakan?
b)Bagaimana mekanisme pelaksanaan prala masing-masing?
c)Bagaimana sistem penilaian masing-masing?
d)Dan seterusnya.

Contoh 2 : judul penelitian nya.

“pengaruh tingkat kesejahteraan terhadap disiplin kerja karyawan PT Pelayaran Segara biru, Semarang, 2013”

Maka perumusan persoalan pokoknya ialah :

“Apakah ada imbas tingkat kesejahteraan terhadap disiplin kerja karyawan?”

Untuk sanggup diukur maka perumusan persoalan pokok diatas perlu dipecah lagi kedalam sub sub masalah:

a.Bagaimana disiplin kerja sebelum dan sehabis diberikan kesejahteraan yang baik?.
b.Apa saja tingkat kesejahteraan yang telah diberikan kepada karyawan?.
c.Apakah ada dampak derma kesejahteraan kepada karyawan?.
d.Dan seterusnya.

2.Alasan, tujuan dan kegunaan penelitian.

Disamping peneliti harus merumuskan persoalan dari penelitian yang akan dilakukan peneliti juga harus mengemukakan alasan pemilihan persoalan atau judul, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian.

a.Alasan pemilihan persoalan atau judul.

Di dalam pecahan ini diharapkan peneliti menuliskan sebab-sebab menentukan persoalan atau judul penelitian nya.

1)Pentingnya persoalan tersebut diteliti dengan beberapa alasan pendukungnya.
2)Menarik minat peneliti.
3)Sepanjang pengetahuan peneliti belum ada peneliti lain yang meneliti persoalan tersebut. “ sepanjang pengetahuan peneliti, belum ada penelitian serupa yang dilakukan peneliti lain.”

Tidak benar sama sekali apabila alasan pemilihan judul lantaran memenuhi perintah pembimbing, atau dalam rangka memenuhi salah satu kiprah aktivitas pendidikan tertentu dan sebagainya.

b.Tujuan penelitian.

Jika problematik atau persoalan penelitian dikemukakan dalam kalimat pertanyaan, maka tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan.

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat apriori yang memperlihatkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Apabila dikaji secara seksama dengan melihat isi dari sesuatu yang akan dicapai, maka tujuan penelitian ialah sama dengan tanggapan yang dikehendaki dalam problematik penelitian, namun berbeda dalam rumusannya.

Contoh :
Problematik.

“Di semester berapakah Prola bagi Taruna dilaksanakan di PIP Makassar dan Ami Jakarta?”.

Tujuan.

“ingin mengetahui Di semester berapakah Prola bagi Taruna dilaksanakan di PIP Makassar dan Ami Jakarta”.

Dari tumpuan diatas tidak benar apabila para penyusun makalah atau kertas kerja atau problem solving, skripsi dan karya ilmiah lainnya menuliskan tujuan penelitiannya dengan rumusan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :

1)Tujuan penelitian ini ialah untuk memenuhi salah satu kiprah dalam mengikuti Diklat pelaut 1.
2)Tujuan ini ialah untuk mencari data.

Ke dua rumusan kalimat diatas lebih sempurna sebagai tujuan penyusunan makalah atau kertas kerja, dan sejenisnya.

(Arikunto, 1991 : 49) menggambarkan hubungan antara problematik tujuan penelitian, dan kesimpulan penelitian sanggup dilihat pada gambar berikut.


c. Kegunaan hasil penelitian.

Jika pada tujuan penelitian dituliskan bahwa peneliti “ingin mengetahui......”. maka keingintahuan peneliti kalau telah diperoleh menjadi kegunaan penelitian yang rumusan kalimat nya sebagai berikut :

“ Dengan diketahuinya Di semester berapa ralat Taruna dilaksanakan dihubungkan dengan hambatan serta faktor-faktor pendukung lainnya maka peneliti sanggup memperlihatkan masukan kepada kepala pengembangan SDM Perhubungan atau Dirjen.

Perhubungan maritim untuk a............ b...........c..........”.

Dengan Demikian maka sanggup dikatakan bahwa kegunaan hasil penelitian merupakan follow up Penggunaan info atau tanggapan yang tertera dalam kesimpulan penelitian.


D. MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR ATAU ASUMSI


Anggapan dasar ialah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya (Arikunto, 1991:17). Sedangkan berdasarkan (Surahmad 1972:97), anggapan dasar atau perkiraan atau postulat ialah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.

Setiap peneliti sanggup merumuskan perkiraan yang berbeda. Peneliti yang satu mungkin melaksanakan perkiraan yang oleh peneliti lain diterima sebagai kebenaran.

Merumuskan esensi bukanlah pekerjaan mudah. Kegiatan ini membutuhkan suatu pemikiran renungan dan analisis masalah, Sehingga dianggap sukar oleh orang-orang tertentu yang belum terbiasa meneliti.

1. Tujuan asumsi

Peneliti perlu merumuskan asumsi, dengan tujuan :


  • Agar ada dasar berpijak yang cocok bagi persoalan yang sedang diteliti.
  • Untuk mempertegas objek penelitian atau variabel yang menjadi sentra perhatiannya.
  • Untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.
2. Melatih menentukan dan merumuskan perkiraan sanggup dilakukan melalui objek paper person dan please 3P.

Contoh pernyataan yang sanggup dilatih perumusan asumsinya.

  • Dosen mempunyai imbas terhadap motivasi berguru Taruna.
  • Orang yang banyak makan, berat badannya akan bertambah.
  • Waktu labuh memperbesar biaya operasi kapal.
  • Beroperasinya kondominium memperparah kemacetan kemudian lintas.


E. MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Pengertian hipotesis

Hipotesis berasal dari 2 kata Yunani Hypo yang berarti kurang dari, dan thesis yang berarti pendapat atau teori. Dari 2 kata tersebut, hipotesis sanggup diartikan sebagai kesimpulan yang harus diuji kebenarannya (wasito, 1993: 39).

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti tetapi masih harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya (arikunto, 1993: 39).

Hipotesis sanggup juga diartikan sebagai tanggapan persoalan yang bersifat sementara yang mungkin benar atau salah setelah dilakukan pengujian nya kemudian.

Hipotesis diharapkan lantaran merupakan sesuatu di mana penelitian kita Arahkan ke sana, Sehingga ada yang menuntut peneliti. Hanya penelitian yang memakai sampel memakai hipotesis, lantaran itulah yang memakai statistika induktif atau inferensial sebagai alat generalisasi.

2. Macam-macam hipotesis

Berdasarkan isi dan rumusannya yang bermacam-macam, hipotesis sanggup dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja atau hipotesis orisinil Ha
    Hipotesis ini menyatakan:

  • Adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
  • Adanya perbedaan dalam variabel tertentu pada dua kelompok yang berbeda.



  • “ Jika.............maka.........”


Contoh:

“Jika cuaca tenang, maka konsumsi materi bakar kapal relatif tetap”.


  • “Ada perbedaan antara........ Dengan.........”.


Contoh :

“ada perbedaan tingkat Disiplin berguru antara Taruna PIP Makassar dengan PIP Semarang”.


  • Ada hubungan...... Dengan...........”


Contoh :

“ada hubungan teknik memuat dengan stabilitas kapal”


  • “Ada pengaruh........ Terhadap........”


Contoh :

“ada imbas kesejahteraan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai”.


b. Hipotesis Nol atau hipotesis nilai atau hipotesis statistik (Ho)

Hipotesis ini merupakan pengingkaran atau bantahan terhadap hipotesis alternatif. Hipotesis nol diuji dengan perhitungan statistika, sedangkan hipotesis alternatif tidak diuji. Artinya kalau hipotesis nol (Ho) ditolak atau tidak terbukti, maka Ha (hipotesis alternatif) diterima atau terbukti.

Penjelasan secara mendalam mengenai hal hal ini dibahas dalam pelajaran statistika.

Contoh-contoh rumusan hipotesis nol atau halo sebagai bantahan terhadap hipotesis alternatif atau Ha pada beberapa tumpuan di butir 2 di atas, sebagai berikut :


  • Walaupun.............. Belum tentu..........”.

Contoh :
“walaupun cuaca tenang, belum tentu konsumsi materi bakar kapal relatif tetap”.


  • Tidak ada perbedaan antara............... Dengan...........”

Contoh :
“tidak ada perbedaan Disiplin berguru antara Taruna PIP Makassar dengan Taruna PIP Semarang”.


  • Tidak ada hubungan antara........ Dengan.........”

Contoh :
“Tidak ada hubungan antara teknik menciptakan dengan stabilitas kapal”

  • Tidak ada pengaruh.............. Terhadap..........”

Contoh :
“tidak ada imbas kesejahteraan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai”.

F. MEMILIH PENDEKATAN


Langkah selanjutnya setelah merumuskan hipotesis ialah menentukan pendekatan. Pemilihan pendekatan dengan penentuan variabel penelitian sanggup dilakukan secara maju mundur, tergantung kepada langkah mana yang lebih menentukan.

Sebagian peneliti menetapkan variabel penelitian atau menentukan bentuk atau jenis pendekatan. Sebaliknya jenis pendekatan juga menentukan perincian variables secara teliti.

1. Jenis pendekatan
    Jenis pendekatan sanggup dikelompokkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

    a. Menurut teknik sampling atau teknik pengambilan sampel
1). Pendekatan populasi
2). Pendekatan sampel
3). Pendekatan kasus

    b. Menurut timbulnya variabel

1). Pendekatan eksperimen

     - Penelitian masalah atau Case Study
     - Penelitian kausal komparatif
     - Penelitian korelasi
     - Penelitian historis
     - Penelitian filosofis

        2). Pendekatan eksperimen

Penelitian dengan pendekatan eksperimen terdiri dari 11 desain, dimana 3 desain awal disebut experimental designs, dan 8 desain sisanya disebut true experimental designs.

a. Desain 1 : One Shot Case Study.

Pola: XO
X: Treatment : Perlakuan
O: Observasi setelah perlakuan.

b. Desain 2 : Pre test and post test group design.

Pola: O_(1 ) X O_2
O_1: Observasi Sebelum Treatment (Pre Test
X: Treatment
O_2: Observasi sehabis treatment ( Post Test)
O_2-O_1: Efek dari Treatment atau eksperimen.
O_1

c. Desain 3 : Static group comparison

Pola: (XO_1)/O_2

Desain ini memperlihatkan adanya kelompok lain sebagai standar eksternal.
Ketika desain di atas disebut kelompok eksperimen awal atau belum baik atau pre experimental design.

d. Desain 4 : control group pretest and posttest.

EO_1  X O_2
Pola: EO_1  X O_2
E: Kelompok Experimen
K: Kelompok Kontrol

Desain ini merupakan adonan desain 2 dan desain 3.
Demikian seterusnya dari desain 5 hingga dengan desain 11 yang nama-nama desainnya (arikunto, 1991:78-81). Sebagai berikut :
Desain 5 : random terhadap subjek
Desain 6 : pasangan terhadap subjek atau mached group desain.
Desain 7 : random , pretest and pretest group design.
Desain 8 : random terhadap subjek dengan pretest kelompok kontrol, post test kelompok eksperimen.
Pesan 10 : bentuk 4 kelompok dengan 1 kelompok eksperimen dan 3 kelompok kontrol
Desain 11 : desain waktu

c. Pendekatan survei

Studi Survei ialah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak.

Survei juga merupakan pecahan dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari status atau kedudukan fenomena atau tanda-tanda dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah ditentukan.

Survei juga sanggup digunakan dalam studi pendahuluan untuk suatu penelitian.
Contoh untuk studi survei, contohnya survei sekolah, job analysis, analisis dokumen, survei pendapat publik atau komunitas, dan sejenisnya.

2. Penentuan pendekatan.

Pendekatan penelitian selain dipengaruhi oleh banyak dan jenis variabel, terdapat faktor-faktor lain yang mensugesti antara lain :


  • Tujuan penelitian
  • Waktu dan dana yang tersedia
  • Tersedianya subjek penelitian
  • Minat dan selera peneliti

Walaupun persoalan penelitian sama-sama peneliti sanggup menentukan satu diantara dua atau lebih jenis pendekatan penelitian yang sanggup digunakan untuk memecahkan persoalan yang dipilihnya.

G. MENENTUKAN VARIABEL


Langkah menentukan variabel ini menjawab pertanyaan apa yang akan diteliti, dan dari mana Data diperoleh.

1. Pengertian variabel

Sutrisno Hadi 1993 mendefinisikan variabel sebagai tanda-tanda yang bervariasi. Gejala atau fenomena ialah objek penelitian. Kaprikornus variabel ialah objek penelitian yang bervariasi. Sebagai objek penelitian, apapun variabel yang dipilih untuk diteliti harus sanggup diukur atau measurable.

2. Macam-macam variabel

Pada penelitian di dunia akademi tinggi dikenal banyak macam variabel yang terkait dengan macam penelitian dan fungsi suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel lainnya.

Untuk materi latih ini dibatasi hanya pada variabel pokok yang diketahui pada umumnya sebagai berikut :

a. Variabel faktual dan variabel konseptual

1). Variabel faktual.

Variabel faktual ialah fakta yang bervariasi, menyerupai honor resmi bulanan, tinggi tubuh berat tubuh tingkat pendidikan umum dan sebagainya. Pengukuran pada variabel ini gampang dikarenakan telah mempunyai alat ukur baku yang sanggup dipercaya.

Contoh : meteran, timbangan, dan sebagainya

2). Variabel konseptual

Variabel konseptual ialah variabel konsep, menyerupai persepsi, motivasi, sikap disiplin, sikap dan sebagainya. Pengukuran untuk variabel ini lebih sulit dan memerlukan proses berpikir yang lebih panjang Karena variabel ini belum ada alat ukurnya. Oleh lantaran itu peneliti harus menciptakan alat ukurnya sendiri melalui kajian-kajian teori terkait menjadi konstruk, dimensi indikator hingga ke definisi konseptual dan definisi operasional.

Alat ukur atau instrumen pengumpulan data dan item pernyataannya sesuai jenisnya, kemudian harus di uji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk pengumpulan data penelitian di lapangan.

b. Variabel kualitatif dan variabel kuantitatif

     1). Variabel kualitatif

Variabel Kualitatif ialah variabel motif Oma keadaan atau kategori, menyerupai kemiskinan, kecerdasan, kemakmuran, kehadiran, kedisiplinan, dan sebagainya.

     2). Variabel kuantitatif

Variabel Kualitatif ialah variabel yang memperlihatkan bilangan, menyerupai usia 30 tahun, kecepatan kapal 10 knot, bobot 3000 ton, dan sebagainya.

Variabel kuantitatif terbagi kedalam dua macam yaitu :

a). Variabel diskrit atau nominal atau kategorik

Variabel ini datanya diperoleh dengan cara menghitung dan bilangannya lingkaran dan dinyatakan dalam frekuensi..

Contoh : pria atau perempuan, lulus atau tidak lulus, hadir atau tidak hadir dan sebagainya.

b). Variabel kontinum.

Variabel ini datanya diperoleh dengan cara mengukur dan bilangannya sanggup di lingkaran atau pecahan.

Contoh : kecepatan, suhu udara, isi palka dan sebagainya.

Variabel kontinum terbagi menjadi tiga variabel kecil yaitu :

1). Variabel ordinal

Disebut juga sebagai variabel lebih kurang atau variabel yang memperlihatkan tingkat tingkatan.

Contoh :

Terpandai, tanda, cukup tanda, bodoh, terbodoh.
Paling panjang, panjang, pendek paling pendek.

2). Variabel interval

Variabel ini memperlihatkan jarak atau selisih yang diketahui dengan pasti.

Contoh :
Suhu di dalam kelas 25 derajat Celcius, sedangkan di luar kelas 30 derajat Celcius. Maka selisih suhu 6 derajat Celcius lebih tinggi suhu di luar kelas dari pada di dalam kelas.

3). Variabel rasio

Variabel perbandingan yang dalam hubungan antar variabel sejenis merupakan sekian kali.

Contoh :
DWT MV Merapi 15000 ton, sedangkan Mv delima 5000 ton. DWT Mv Merapi tiga kali Mv delima atau 300% dari pada Mv telinga. Atau DWT MV delima 0,33 kali MV Merapi (atau 33,33%) daripada MV Merapi).

3). Variabel sebagai objek penelitian.

Variabel X dan variabel Y


  • Untuk penelitian hubungan biasa, maka x ialah variabel prediktor, sedangkan y ialah variabel kriteria.
  • Untuk penelitian hubungan alasannya ialah akhir atau pengaruh, maka x ialah variabel bebas atau penyebab atau yang mempengaruhi, sedangkan variabel Y ialah Variabel terikat atau akhir atau yang dipengaruhi.
  • Untuk penelitian yang memakai analisis jalur (Path Analysis), dan semantic quatation modeling (SEM), maka variabel x ialah variabel eksogen sedangkan variabel y ialah variabel Indogen.


Variabel x maupun variabel y untuk sanggup diukur harus dipecah atau dirinci ke dalam sub-sub variabel sebagaimana tumpuan di bawah ini.


Sumber https://www.infomanfaat.club/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel