[Kisah Sobat Rasulullah] Salman Al Farisi (2-Habis]
Sambungan dari kisah Salman Al Farisi
Sesudah usang berselang maka Nabi Saw berhijrah ke Yatsrib. Demi Allah ketika itu saya sedang berada di atas pohon kurma tuanku sambil mengerjakan beberapa tugas. Tuanku ketika itu sedang duduk di bawahnya ketika seorang sepupunya tiba sambil mengatakan: “Semoga Allah membinasakan Bani Qailah*1). Demi Allah, mereka sekarang sedang berkumpul di Quba*2) untuk menyambut seorang laki-laki yang tiba dari mereka dan mengaku sebagai Nabi.
Begitu saya mendengar apa yang diucapkannya, maka saya menyerupai eksklusif demam dan saya menjadi terguncang. Sehingga saya khawatir akan jatuh menimpa tuanku. Aku segera turun dari pohon kurma, dan saya berkata kepada laki-laki tadi: “Apa yang kamu ucapkan?! Ceritakan kembali isu tadi kepadaku!!” Maka tuanku eksklusif emosi dan meninjuku dengan begitu keras. Ia berkata kepadaku: “Apa urusanmu dengan isu ini?! Kembalilah lagi untuk meneruskan pekerjaanmu!”
***
Begitu hari menjelang petang. Aku mengambil beberapa kurma yang saya kumpulkan dan saya bawa ke daerah Rasulullah Saw menginap. Aku masuk menghadapnya dan saya berkata: “Aku mendengar bahwa engkau ialah orang yang shalih, dan kamu membawa para sahabat yang membutuhkan bantuan. Ini ialah sedikit barang yang sanggup saya sedekahkan. Menurutku kalian lebih pantas untuk mendapatkan ini dari lainnya.” Kemudian saya mendekat ke arah Beliau. Beliau kemudian bersabda kepada para sahabatnya: “Makanlah oleh kalian!” Ia tidak menggerakkan tangannya dan memakan kurma bawaanku. Aku berkata dalam hati: “Inilah sebuah tandanya!” Kemudian saya kembali ke rumah dan saya kumpulkan beberapa buah kurma. Begitu Rasulullah Saw berangkat dari Quba menuju Madinah saya menghampiri Beliau sambil berkata: “Aku perhatikan bahwa engkau tidak makan harta sedekah dan ini ialah hadiah yang saya bawakan buatmu.” Lalu Beliau memakannya dan menyuruh para sahabatnya untuk makan bersama Beliau. Lalu saya berkata dalam diri: “Inilah tanda yang kedua!”
Lalu saya mendatangi Rasulullah Saw yang ketika itu sedang berada di Baqi Al Gharqad*3) untuk menguburkan para sahabatnya. Aku dapati Beliau sedang duduk dengan menggunakan dua buah kain kasar. Aku menawarkan salam kepadanya, kemudian saya berputar untuk melihat punggung Beliau. Dan benar, saya melihat tanda menyerupai yang diceritakan oleh sahabatku yang berada di Amuriyah.
Begitu Rasulullah Saw melihatku sedang memperhatikan punggungnya, Beliau mengetahui maksudku. Kemudian Beliau melepaskan selendang dari punggungnya. Maka saya memperhatikan dan saya melihat tanda itu. Aku semakin yakin dan akupun eksklusif tersungkur, mencium tangannya dan saya menangis.
Maka Rasulullah Saw bertanya kepadaku: “Apakah ceritamu ini?”
Aku pun menceritakan kisahku kepadanya dan Beliau merasa kagum mendengarnya. Beliau kemudian berkeinginan semoga para sahabatnya juga mendengar kisahku ini. Maka saya pun menceritakan kepada mereka. Mereka begitu kagum mendengarnya. Mereka semua menjadi begitu bahagia.
*****************************
*1) Bani Qailah ialah suku Aus dan Khajraj
*2) Nama sebuah sumur bersahabat Madinah
*3) Sebuah daerah di Madinah yang dijadikan pekuburan.
sumur Sumber https://femurku.blogspot.com/
Sesudah usang berselang maka Nabi Saw berhijrah ke Yatsrib. Demi Allah ketika itu saya sedang berada di atas pohon kurma tuanku sambil mengerjakan beberapa tugas. Tuanku ketika itu sedang duduk di bawahnya ketika seorang sepupunya tiba sambil mengatakan: “Semoga Allah membinasakan Bani Qailah*1). Demi Allah, mereka sekarang sedang berkumpul di Quba*2) untuk menyambut seorang laki-laki yang tiba dari mereka dan mengaku sebagai Nabi.
Begitu saya mendengar apa yang diucapkannya, maka saya menyerupai eksklusif demam dan saya menjadi terguncang. Sehingga saya khawatir akan jatuh menimpa tuanku. Aku segera turun dari pohon kurma, dan saya berkata kepada laki-laki tadi: “Apa yang kamu ucapkan?! Ceritakan kembali isu tadi kepadaku!!” Maka tuanku eksklusif emosi dan meninjuku dengan begitu keras. Ia berkata kepadaku: “Apa urusanmu dengan isu ini?! Kembalilah lagi untuk meneruskan pekerjaanmu!”
***
Begitu hari menjelang petang. Aku mengambil beberapa kurma yang saya kumpulkan dan saya bawa ke daerah Rasulullah Saw menginap. Aku masuk menghadapnya dan saya berkata: “Aku mendengar bahwa engkau ialah orang yang shalih, dan kamu membawa para sahabat yang membutuhkan bantuan. Ini ialah sedikit barang yang sanggup saya sedekahkan. Menurutku kalian lebih pantas untuk mendapatkan ini dari lainnya.” Kemudian saya mendekat ke arah Beliau. Beliau kemudian bersabda kepada para sahabatnya: “Makanlah oleh kalian!” Ia tidak menggerakkan tangannya dan memakan kurma bawaanku. Aku berkata dalam hati: “Inilah sebuah tandanya!” Kemudian saya kembali ke rumah dan saya kumpulkan beberapa buah kurma. Begitu Rasulullah Saw berangkat dari Quba menuju Madinah saya menghampiri Beliau sambil berkata: “Aku perhatikan bahwa engkau tidak makan harta sedekah dan ini ialah hadiah yang saya bawakan buatmu.” Lalu Beliau memakannya dan menyuruh para sahabatnya untuk makan bersama Beliau. Lalu saya berkata dalam diri: “Inilah tanda yang kedua!”
Lalu saya mendatangi Rasulullah Saw yang ketika itu sedang berada di Baqi Al Gharqad*3) untuk menguburkan para sahabatnya. Aku dapati Beliau sedang duduk dengan menggunakan dua buah kain kasar. Aku menawarkan salam kepadanya, kemudian saya berputar untuk melihat punggung Beliau. Dan benar, saya melihat tanda menyerupai yang diceritakan oleh sahabatku yang berada di Amuriyah.
Begitu Rasulullah Saw melihatku sedang memperhatikan punggungnya, Beliau mengetahui maksudku. Kemudian Beliau melepaskan selendang dari punggungnya. Maka saya memperhatikan dan saya melihat tanda itu. Aku semakin yakin dan akupun eksklusif tersungkur, mencium tangannya dan saya menangis.
Maka Rasulullah Saw bertanya kepadaku: “Apakah ceritamu ini?”
Aku pun menceritakan kisahku kepadanya dan Beliau merasa kagum mendengarnya. Beliau kemudian berkeinginan semoga para sahabatnya juga mendengar kisahku ini. Maka saya pun menceritakan kepada mereka. Mereka begitu kagum mendengarnya. Mereka semua menjadi begitu bahagia.
*****************************
*1) Bani Qailah ialah suku Aus dan Khajraj
*2) Nama sebuah sumur bersahabat Madinah
*3) Sebuah daerah di Madinah yang dijadikan pekuburan.
sumur Sumber https://femurku.blogspot.com/